Pedofilia didefinisikan sebagai gangguan kejiwaan pada orang dewasa
atau remaja yang telah mulai dewasa (pribadi dengan usia 16 atau lebih tua)
biasanya ditandai dengan suatu kepentingan seksual primer atau eksklusif pada
anak prapuber (umumnya usia 13 tahun atau lebih muda, walaupun pubertas dapat
bervariasi).
Kata pedofilia berasal dari bahasa Yunani: paidophilia
(παιδοφιλια)—pais (παις, "anak-anak") dan philia (φιλια, "cinta
yang bersahabat" atau "persahabatan",[5] meskipun ini arti
harfiah telah diubah terhadap daya tarik seksual pada zaman modern, berdasarkan
gelar "cinta anak" atau "kekasih anak," oleh pedofil yang
menggunakan simbol dan kode untuk mengidentifikasi preferensi mereka.
Menurut Diagnostik dan Statistik Manual Gangguan Jiwa (DSM), pedofilia
adalah parafilia di mana seseorang memiliki hubungan yang kuat dan berulang
terhadap dorongan seksual dan fantasi tentang anak-anak prapuber dan di mana
perasaan mereka memiliki salah satu peran atau yang menyebabkan penderitaan
atau kesulitan interpersonal.
Infantofilia, atau nepiofilia, digunakan untuk
merujuk pada preferensi seksual untuk bayi dan balita (biasanya umur 0-3).
Pedofilia digunakan untuk individu dengan
minat seksual utama pada anak-anak prapuber yang berusia 13 atau lebih muda.
Hebephilia didefinisikan sebagai individu dengan minat seksual utama pada
anak prapubertas yang berusia 11 hingga 14 tahun. DSM IV tidak memasukkan hebephilia di
dalam daftar di antara diagnosis, sedangkan ICD-10 mencakup hebephilia dalam
definisi pedofilia.
Beberapa
contoh kasus pedofilia di Indonesia :
1.
Emon
Andri Sobari (lahir 1990?) atau lebih dikenal dengan nama Emon
adalah predator seksual yang melakukan tindakan sodomi terhadap sekitar 100-an
orang anak.[1][2] Menurut pengakuan Emon ia mulai melakukan tindakan sodomi
sejak berusia 15 tahun.[1] Emon mengaku bahwa dirinya kerap mencatat atau
menuliskan nama-nama korbannya setelah ia melakukan perilaku tidak senonoh
kepada para korbannya, baik hanya diraba-raba, dirayu bahkan sampai disodomi
Modus
Modus Emon untuk menjerat calon korbannya dengan cara diberi uang,
namun Emon membantah bahwa dirinya menganut ilmu hitam sehingga melakukan
kejahatan seksual kepada anak. Emon mengaku melakukan tindakan tersebut karena
hasrat seksualnya yang menyimpang.
2.
Guru
JIS
Berdasarkan catatan FBI, Vahey pernah menjadi guru di Jakarta
International School mulai 1992 hingga 2002, selain sejumlah sekolah
internasional di sejumlah negara sejak 1972.
Pria berusia 64 tahun itu,
mencari korban siswa di Amerika dan juga international. Dia memulai
aksinya sejak menjadi guru private di Teheran Iran pada 1972.
Kasusnya terungkap setelah sebuah USB miliknya diserahkan pada FBI,
dimana didalamnya memuat foto porno puluhan anak laki-laki, berusia 12 hingga
14 tahun. Mereka umumnya tengah tertidur atau tidak sadarkan diri.
Foto tersebut diambil di lokasi dan waktu yang berbeda, yang pernah
dikunjungi Vahey bersama murid-muridnya. Vahey sendiri pernah dikonfirmasi
mengenai foto tersebut, dan dia mengakui telah menganiaya banyak anak lelaki
sepanjang hidupnya, dan memberikan obat tidur kepada mereka.
Agen FBI sudah memeriksa kembali foto-foto tersebut sejak 2008
lalu, dan menduga setidaknya ada 90 korban dari aksi Vahey. FBI sendiri telah
mendorong korban dari Vahey untuk melapor untuk mengungkap kasus tersebut.
Vahey, yang tinggal di London dan pulau Hilton Head Island,
Carolina Selatan, seringkali bepergian ke luar negeri selama empat dekade
terakhir. Dia selalu bekerja sebagai sekolah menengah dan guru SMA di beberapa
sekolah internasional Amerika di setidaknya sembilan negara yang berbeda.
Dia biasanya mengajarkan sejarah, geografi , dan ilmu sosial.
Selain itu, dia juga melatih tim basket junior di universitas untuk anak
laki-laki. Dia juga seringkali menjadi
guru pendamping dalam trip menginap murid-murid yang diajarnya itu.
Berikut
Sekolah-sekolah yang pernah disinggahi Vahey:
·
American
Nicaraguan School in Managua, Nicaragua (2013-2014)
·
Southbank
International School in London, United Kingdom (2009-2013)
·
Escuela
Campo Alegre in Caracas, Venezuela (2002-2009)
·
Jakarta
International School in Jakarta, Indonesia (1992-2002)
·
Saudi
Aramco Schools in Dhahran, Saudi Arabia (1980-1992)
·
American
Community School in Athens, Greece (1978-1980)
·
Passargad
School in Ahwaz, Iran (1976-1978)
·
American
School of Madrid in Spain (1975-1976)
·
American
Community School of Beirut in Lebanon (1973-1975)
3.
Philip
Robert
Warga negara Australia yang terbukti melakukan pedofilia terhadap
belasan bocah Bali, pada tanggal 26 Februari 2009 dijatuhi hukuman 8 tahun
penjara oleh Pengadilan Negeri Singaraja.(Tempointeraktif.com, 26/2/2009)
4.
William
Stuart Brown
Pada tahun 2004, William Stuart Brown yang juga orang Aussie
diganjar penjara selama 13 tahun oleh Pengadilan Negeri Karangasem setelah
kedapatan mensodomi 2 anak di provinsi beribukota Denpasar.
Solusi
1.
Menghukum
tegas bagi yang melakukan pelecehan terhadap anak di bawah umur tersebut.
2.
Memberi
pengawasan yang baik terhadap anak agar tidak mudah terperangkap oleh
iming-iming sesorang.
3.
Memberi
uang kepada anak secukupnya agar anak tidak mencari uang dengan cara menjualkan
dirinya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar