google3e295b9834190349.html RUANG LINGKUP KONSERVASI, KATEGORI OBJEK PELESTARIAN KATEGORI OBJEK PELESTARIAN | AHMADSOFWAN
Subscribe:

Pages

Rabu, 07 Juni 2017

RUANG LINGKUP KONSERVASI, KATEGORI OBJEK PELESTARIAN KATEGORI OBJEK PELESTARIAN


RUANG LINGKUP KONSERVASI, KATEGORI OBJEK PELESTARIAN KATEGORI OBJEK PELESTARIAN :

1. Lingkungan Alami (Natural Area)
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah taman nasional di Jawa Timur, Indonesia, yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Taman ini ditetapkan sejak tahun 1982 dengan luas wilayahnya sekitar 50.276,3 ha.
Taman nasional ini adalah salah satu tujuan wisata utama di Jawa Timur. Dengan adanya penerbangan langsung Malang-Jakarta dan Malang-Denpasar diharapkan jumlah kunjungan wisatawan asing maupun domestik akan semakin meningkat. Selain Gunung Bromo yang merupakan daya tarik utama, Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki. Meski demikian untuk sampai ke puncak Semeru tidaklah semudah mendaki Gunung Bromo dan para pendaki diharuskan mendapat izin dari kantor pengelola taman nasional yang berada di Malang.

http://riyaditei.blogspot.co.id/2015/03/daftar-taman-nasional-di-indonesia.html


2. Kota dan Desa (Town and Village)
Kota Tua Surabaya
Surabaya merupakan kota pelabuhan penting pada zaman Belanda setelah Jakarta dan Semarang. Sisa-sisa bangunan besar dari perusahaan-perusahaan ternama Belanda banyak terdapat di kota Surabaya. Bangunan-bangunan tersebut tersebar di daerah Surabaya Utara seperti jalan Rajawali, Kembang Jepun, Tunjungan, Veteran dan Pahlawan. Di kawasan ini juga terdapat masjid tua Sunan Ampel sebagai salah satu tempat ziarah Walisongo, Tugu Pahlawan yang merupakan maskot kota Surabaya sebagai kota pahlawan, masjid merah Cheng Hoo – sebuah masjid bergaya klenteng, dan jembatan fenomenal, Jembatan Merah, yang merupakan simbol perlawanan rakyat Surabaya terhadap pendudukan Belanda.
Beberapa bangunan kuno bergaya Eropa yang klasik dan cantik banyak yang masih terawat dengan baik dan digunakan sebagai  perkantoran sampai sekarang seperti Hotel Ibis Surabaya, Hotel Majapahit, Kantor Gubernur, Kantor Bappeda, Bank Mandiri, Kantor Pos Besar dan Kantor PTPN. Namun banyak juga yang kondisinya kosong, kotor, tak terawat dan menyeramkan.



3.  Garis Cakrawala &amp. Koridor Pandang (Skylines and View Corridor)


4. Kawasan (Districts)
 Kawasan Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan kecamatan Prambanan, Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten.
https://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Prambanan

5. Wajah Jalan (Street - Scapes)
Jalan Malioboro
Jalan Malioboro adalah nama salah satu kawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan Margo Mulyo. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.
Pada tanggal 20 Desember 2013, pukul 10.30 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X nama dua ruas jalan Malioboro dikembalikan ke nama aslinya, Jalan Pangeran Mangkubumi menjadi jalan Margo Utomo, dan Jalan Jenderal Achmad Yani menjadi jalan Margo Mulyo.
Terdapat beberapa objek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.
Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas Jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg Jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim, dan lain-lain di sepanjang jalan ini.
http://scarheals.blogspot.co.id/2016/03/konservasi-arsitektur-tugas-2-jawa.html

6. Bangunan (Buildings)
Benteng Kuto Besak
Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803. Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara. Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru.

http://hellopalembang.com/benteng-kuto-besak-benteng-buatan-wong-palembang/

7. Benda Peninggalan (Object and Fragments)
 Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, tidak jauh dari sungai Ci Sadane, Bogor. Prasasti tersebut merupakan peninggalan kerajaan Tarumanagara. Prasasti Ciaruteun bergoreskan aksara Pallawa yang disusun dalam bentuk seloka bahasa Sanskerta dengan metrum Anustubh yang terdiri dari empat baris dan pada bagian atas tulisan terdapat pahatan sepasang telapak kaki, gambar umbi dan sulur-suluran (pilin) dan laba-laba.

https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Ciaruteun#cite_note-Zahorka-1
SUMBER :
http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/siteregnas/public/objek/detailcb/PO2015121600018/Kompleks-Percandian-Gedongsongo
http://www.tradisikita.my.id/2016/03/yang-unik-talepong-batu-talang-anau.html
(http://abadisantosoganteng.blogspot.co.id/2011/04/bangunan-cagar-budaya.html)
http://kanthiasihgusti.blogspot.com/2017/06/ruang-lingkup-konservasi-kategori-objek.html



0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Popular Posts