1. Sejarah
Nama Bengkulu
diambil dari kisah perang melawan orang Aceh yang datang hendak melamar Putri
Gading Cempaka, yaitu Soak Ratu Agung
Raja Sungai Serut Akan tetapi lamaran tersebut ditolak sehingga menimbulkan
perang. Suku Soak Dalam, adalah saudara kandung Putri Gading Cempaka yang
menggantikan Raja Sungai Serut, saat terjadi peperangan berteriak “Empang ka
Hulu-Empang ka hulu?: yang artinya hadang mereka (orang Aceh) jangan biarkan
mereka menginjakkkan kakinya ditanah kita . Dari kata tersebut lahirlah kata
Bangkahulu atau Bengkulu, bangsa Inggris menyebutkannya dengan Bencoolen.
Wilayah
Bengkulu telah didiami penduduk sejak zaman prasejarah, hal ini ditunjukan
dengan ditemukannya prasasti dibagian utara Bengkulu, yaitu bangunan megalitik
type dongson dibagian selatan Bengkulu.
Dalam
sejarah Bengkulu terdapat kerajaan-kerajaan kecil yaitu : Selebar, Sungai
Serut, Empat Petulai, Indra Pura dan beberapa kerajaan lainnya.
Kerajaan Selebar merupakan salah satu kerajaan
di Bengkulu yang telah melakukan perdagangan ke luar negeri yang ditandai
adanya perjanjian dengan Perusahaan Hindia Timur Inggris pada tanggal 12 Juli
1685. Dalam perjanjian itu disebutkan bahwa Raja Selebar memberikan hak kepada
Inggris untuk membangun gudang dan benteng, hal ini merupakan salah satu
penyebab runtuhnya Kerajaan Selebar.
Pada
tahun 1712 Yoseph Collet diangkat menjadi Deputi Gubernur, ia meminta izin
untuk menggantikan benteng York dan membangun sebuah benteng baru diatas
karang, sebuah bukit kecil yang menghadap ke laut sekitar 2 Km dari benteng
York. Pada tahun 1714 dimulailah pembangunannya dan selesai pada tahun 1718.
Yoseph Colet menyebutnya benteng "Malborough" yang merupakan Duke Of
Malborough pertama yang diangkat menjadi pahlawan nasional setelah ia memenangkan
sejumlah pertempuran melawan Perancis dan musuh-musuh lainnya.
Pada masa pemerintahan Thomas
Stamford Raffles tahun 1818 – 1824 Bengkulu menjadi terkenal.
Pada Tahun
1825 Inggris yang menguasai Bengkulu melakukan tukar menukar dengan Belanda
yang menguasai Malaysia dan Singapura. Belanda selanjutnya menempati benteng
Malborough sampai perang dunia II yang pada akhirnya semua wilayah Sumatera
diduduki tentara Jepang sampai Jepang menyerah kalah pada tahun 1945. Setelah
kemerdekaan RI tahun 1945 benteng tersebut digunakan oleh TNI dan polisi sampai
tahun 1970. Setelah kemerdekaan RI Bengkulu merupakan salah satu Keresidenan di
Provinsi Sumatera Selatan, baru pada tahun 1968 Bengkulu terwujud menjadi
Provinsi yang berdiri sendiri dan lepas dari Provinsi Sumatera Selatan.
Arti Logo
Lambang Daerah
Provinsi Bengkulu terdiri atas 3 (tiga) bagian yaitu :Berbentuk tameng.
Ditengah-tengah terdapat tameng kecil yang di dalamnya berisikan setangkai padi
dan setangkai kopi bersama daunnya. Sedangkan ditengah-tengahnya terdapat bunga
Rafllesia, rudus, cerana dan bintang baser. Sebuah pita dengan bertuliskan :
"BENGKULU".
Makna Warna di
dalam Lambang sebagai berikut: Hijau : Kesuburan, Biru: Kemakmuran, Merah :
Dinamika Kegembiraan, Ungu : Ketenangan kedamaian, Kuning : Kejayaan.
Warna hijau di
atas tameng mencerminkan daerah pegunungan Bukit Barisan dengan tanahnya yang
subur sebagai batas tanah daerah Provinsi Bengkulu sebelah Timur, warna biru
berombak dengan 18 (delapan belas) gelombang berarti Laut dengan sumber
kekayaan sebagai batas daerah Propnsi Bengkulu sebelah Barat.
Dalam tameng
kecil terdapat Disebelah kiri setangkai
padi yang berwarna kuning. Buah padi bercelah 17 (tujuh belas) butir
melambangkan tanggal 17. Disebelah kanan terdapat setangkai bunga kopi berwarna putih dan buah kopi berwarna hijau,
bunga kopi berwarna putih dan buah kopi berjumlah 8 (delapan) melambangkan
bulan Agustus. Tulang daun kopi bagian atas berjumlah 4 (empat) garis. bagian
bawah berjumlah 5 (lima) garis melambangkan tahun 1945, arti keseluruhannya
HARI PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA ( 17 - 8 - 1945 ).
Garis
gelombang 18 (delapan batas) melambangkan tanggal 18, Daun kopi berjumlah 11
(sebelas) helai melambangkan bulan November, Bunga kopi setiap tangkai
berjumlah 6 (enam) dan buah kopi setiap tangkai berjumlah 8 (delapan).
- · Arti keseluruhannya adalah hari kelahiran Provinsi Bengkulu (18 November 1968).
- · Buah Padi dan Kopi mencerminkan hasil utama di bidang pertanian dan perkebunan.
- · Bunga raflesia Arnoldi sebagai suatu keistimewaan alam dearah Provinsi Bengkulu.
- · Bingkai berwarna emas yang mengitari Lambang melukiskan salah satu sumber mineral di daerah Provinsi Bengkulu.
- · Cerana melukiskan kebudayaan rakyat.
- · Rudus 2 (dua) buah melambangkan kepahlawanan.
- · Bintang besar dipertemuan ujung padi dan kopi melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
0 komentar:
Posting Komentar